dari pada makan junkfood, lebih baik perbanyak makan sayur dan buah!!!

Kamis, 25 Februari 2010

Lip Gloss Menyebabkan Kanker Kulit???

Silver Rose Lip Gloss

Beberapa artikel baru-baru ini menyebutkan efek samping dari penggunaan
lip gloss: Kilau memukau bagai gelas pada bibir karena pemakaian lip
gloss justru disinyalir dapat mempertajam paparan sinar matahari pada
kulit bibir. Benarkah?
Dr. Baumann, penulis buku best seller “The Skin Type Solution”,
menyebutkan hal tersebut mungkin terjadi.
Kulit Bibir tak memiliki kelenjar sebum yang dapat memproduksi minyak
alami seperti halnya kulit pada daerah lain. Hal inilah yang menyebabkan
kulit bibir menjadi lebih cepat kering. Terlebih lagi, karena tidak
adanya perlindungan kelenjar sebum tersebut, kulit bibir menjadi lebih
rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan paparan sinar matahari.
Hasilnya? Degenerasi kolagen dan elastin — yang menyebabkan hilangnya
elastisitas kulit bibir, meningkatnya jumlah guratan, serta meningkatkan
risiko terkena kanker kulit.
Masalahnya, banyak orang mengatasi kekeringan kulit bibir dengan sekadar
memakai pelembab bibir, atau lip gloss dan lip balm yang tidak
mengandung SPF. Mereka tidak terlalu merisaukan kerusakan pada kulit
bibir yang diakibatkan paparan sinar matahari. Padahal, penggunaan lip
gloss yang memberikan efek berkilau (shiny lip glosses) dapat
mengintensifkan paparan sinar matahari.
Karena itu sebagai solusinya, pemakaian lip gloss yang mengandung SPF
sangat dianjurkan. Atau, pilihlah lip balm dengan sunscreen yang tidak
mahal dan aplikasikan berulang pada bibir. Selanjutnya, anda dapat
menambahkan lipstik atau lipgloss apapun yang anda suka. Akan lebih
bagus lagi bila anda menggunakan lip balm, lipgloss atau lipstik yang
juga mengandung vitamin E. Selain kaya akan pelembab, vitamin E
merupakan antiokasidan kuat yang dapat mengobati kerusakan kulit akibat
paparan sinar matahari.
(Mujiriono.com)

Sabtu, 20 Februari 2010

MEngapa BErhenti Merokok???

Merokok

Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok telah menjadi gaya hidup bagi banyak pria dan wanita, bahkan termasuk anak-anak dan kaum remaja. Kebiasaan merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari gangguan pernapasan hingga kanker. Meski menyadari bahaya merokok, orang-orang di seluruh dunia masih terus mengisap belasan milyar batang rokok setiap harinya.
Jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di dunia. Jumlah perokok di negara-negara berkembang jauh lebih banyak dibanding jumlah perokok di negara maju. Angka yang sangat memprihatinkan mengingat akibat buruk dari merokok baru akan dirasakan dalam jangka panjang.

 

 

Kandungan Sebatang Rokok

Zat apa saja yang terdapat dalam sebatang rokok? Nikotin merupakan zat utama yang terdapat pada rokok. Namun, lebih dari 700 jenis bahan kimia tambahan kemungkinan digunakan oleh perusahaan rokok untuk menambah kenikmatan merokok. Beberapa bahan bahkan begitu beracun sehingga beberapa pabrik rokok besar biasanya akan memiliki standar yang tinggi untuk membuang bahan-bahan beracun yang sangat berbahaya tersebut.
Perokok pasif bisa mendapat dampak negatif yang lebih mengerikan jika asap rokok dihirup mereka.
Selain itu, asap rokok mengandung 4.000 zat kimia, termasuk arsenik, aseton, butan, karbon monoksida, dan sianida. Asap rokok yang dihirup oleh perokok maupun perokok pasif akan menganduk 43 zat yang diketahui menyebabkan kanker. Itu sebabnya bagi perokok pasif bisa mendapat dampak negatif yang lebih mengerikan jika asap rokok dihirup mereka.

Bahaya Rokok

Apa saja akibat buruk dari gaya hidup yang merusak kesehatan ini? Apa saja penyakit yang disebabkan karena merokok? Berikut ini beberapa penyakit dan dampak negatif yang disebabkan karena merokok

  • Penyakit Jantung

    Rokok juga merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung. Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah nikotin tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung. Karena beberapa dari rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada rokok yang tidak menggunakan filter.

    Nikotin yang dikandung dalam sebatang rokok bisa membuat jantung Anda berdebar lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan tubuh Anda akan oksigen. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang beracun. Zat beracun ini berjalan menuju aliran darah dan sebenarnya menghalangi aliran oksigen ke jantung dan ke organ-organ penting lainnya. Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah sehingga lebih memperlambat lagi aliran oksigen. Itu sebabnya para perokok memiliki risiko terkena penyakit jantung yang sangat tinggi

  • Kanker Paru-Paru

    Asap rokok dari tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Asap yang diisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-paru. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok. Penyebaran kanker paru-paru dalam tubuh terjadi secara senyap hingga menjadi stadium yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-paru membunuh dengan cepat.

  • Emfisema

    Perokok berat yang sudah bertahun-tahun akan mengalami emfisema. Emfisema merupakan penyakit yang secara bertahap akan membuat paru-paru kehilangan elastisitasnya. Jika paru-paru kehilangan keelastikannya, maka akan sulit untuk mengeluarkan udara kotor. Tanda-tandanya adalah mulai mengalami kesulitan bernapas pada pagi dan malam hari. Lalu mudah terengah-engah. Tanda lainnya adalah sering mengalami flu berat, disertai dengan batuk yang berat, dan mungkin dengan bronkhitis kronis. Batuknya sering kali tidak berhenti dan menjadi kronis.

  • Lebih Cepat Tua

    Hasil penelitian terhadap para perokok menunjukkan bahwa wajah para perokok pria maupun wanita lebih cepat keriput dibandingkan mereka yang tidak merokok. Proses penuaan dini tersebut meningkat sesuai dengan kebiasaan dan jumlah batang rokok yang dihisap. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa para perokok berat memiliki keriput pada kulit hampir lima kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Bahkan proses penuaan dini sudah dimulai bagi para remaja yang merokok seperti kulit keriput, gigi menguning, dan nafas tak sedap.

  • Kerusakan Tubuh

    Dampak negatif merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, jantung, dan saluran pernapasan. Kebiasaan merokok menurut penelitian bisa merusak jaringan tubuh lainnya. Belasan penyakit yang berkaitan dengan penggunaan tembakau bahkan mencakup pneumonia (radang paru-paru), penyakit gusi, leukemia, katarak, kanker ginjal, kanker serviks, dan sakit pada pankreas. Penyebabnya karena racun dari asap rokok menyebar ke mana-mana melalui aliran darah. Merokok dapat mengakibatkan penyakit di hampir setiap organ tubuh.

Mengapa Berhenti Merokok?

Apakah Anda menyadari bahaya merokok? Akibat merokok terhadap kesehatan tubuh benar-benar merugikan. Menurut statistik, di seluruh dunia, jumlah perokok yang meninggal karena penyakit akibat merokok berjumlah hampir tiga kali jumlah orang yang meninggal karena alkohol dan narkoba. Bahkan jumlah perokok yang meninggal karena penyakit tersebut berjumlah enam kali lipat dibandingkan karena kecelakaan mobil. Selain itu, usia perokok biasanya 13 hingga 14 tahun lebih pendek daripada orang yang tidak merokok.
Setelah membaca fakta-fakta ini, apakah Anda akan menjadi seperti perokok yang meskipun telah membaca begitu banyak fakta mengerikan sehubungan dengan merokok kemudian memutuskan untuk berhenti membaca artikel tersebut? Atau Anda berani mengatakan tidak kepada rokok?
(kompulan.info)

Buat teman-temanku yang 'gila' rokok... 
Jangan bilang ,"susah... ga bisa!"
daripada menyesal di kemudian hari, lebih baik berhenti mulai dari detik ini!!!
(kalo orang sunda bilang mah,"Allohumma paksakeun!!!")
Emang sih pertamanya pasti susah, tapi kalo niat kita kuat
pasti bisa

Kamis, 18 Februari 2010

MInuman Bersoda Merusak Gigi

 
 Sample ImageKamu yang hobi menenggak minuman bersoda harus bersiap mengalami kerusakan gigi, pasalnya minuman ini akan mengikis enamel gigi sekuat zat asam yang ada pada baterai.
Ini merupakan hasil dari studi terkini tentang efek dari minuman bersoda yang dipublikasikan dalam Academy of General Dentistry (AGD). Selama ini minuman bersoda sering dihindari oleh mereka yang takut gemuk karena kandungan gula di dalam minuman ini. Namun ternyata masih ada bahaya lain yang mengintai, yakni kerusakan enamel gigi. Demikian kesimpulan yang dihasilkan tim peneliti dari Southern Illinois University School of Dental Medicine.
 
Kerusakan enamel yang diakibatkan tidak main-main. Dalam tiga menit setelah kita meminum soda, terjadi pengikisan enamel 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan minuman jus buah. Menurut para ahli, kandungan asam sitrat yang terdapat dalam segala jenis minuman soda menjadi Penyebab utamanya.
Dalam risetnya, para ahli mengukur tingkat keasaman atau pH dari 20 jenis softdrink yang beredar di AS. segera setelah tutup kaleng dibuka. Lalu sepotong kecil enamel gigi dicelupkan di dalamnya. Setelah 48 jam enamel tersebut ditimbang untuk mengetahui jumlah perbedaan berat sebelum dan sesudah dicelupkan.

Hasilnya, gigi yang dicelupkan ke dalam minuman bersoda itu, kehilangan berat lima persen dani berat sebelumnya. minuman soda ini bisa menyebabkan  menyebabkan penurunan berat enamel antara 1,6 - 6 persen.


Sebagai perbandingan zat asam yang terdapat pada beterai adalah 1,0 dan air murni pada suhu ruangan memiliki pH 7,0. Menurut tim peneliti, dari hasil riset ini diketahui bahwa tingkat keasaman yang dikandung dalam minuman bersoda bukanlah penyebab utama erosi gigi. Jenis zat asam dalam soda, kadar dan kandungan kalsium juga menjadi faktor. Asam sitrat merupakan zat asam yang paling kuat mengikis enamel dan banyak ditemukan dalam softdrink.

Kesimpulannya adalah keasaman yang ada dalam softdrink sudah cukup merusak gigi dan harus dihindari, kata Ross dalam pernyataannya.

Namun bantahan muncul dari juru bicara asosiasi makanan Amerika (American Beverage Association), Tracey Halliday. Hasil penelitian ini tidak mencerminkan realitas sesungguhnya dan tidak bisa diterapkan dalam situasi nyata dimana pola makan dan kebiasaan minum seseorang berbeda satu dengan yang lain. Lagipula banyak faktor lain yang membuat kerusakan gigi, katanya. 
 
(www.klik-brc.com)